Tampilkan postingan dengan label Tugas Kuliah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tugas Kuliah. Tampilkan semua postingan

Ide Perawat dan Pantun Jenaka

on Minggu, 12 September 2010

Tugas dari seorang teman :
Harapan kepada Perawat di Masa mendatang

Jumlah perawat yang menganggur di Indonesia ternyata cukup mencengangkan. Hingga tahun 2005 mencapai 100 ribu orang. Ini disebabkan rendahnya pertumbuhan rumah sakit dan lemah berbahasa asing.Padahal setiap tahun, dari 770 sekolah perawat yang ada di Indonesia, lulusannya mencapai 25 ribu perawat. Dari jumlah yang banyak ini tidak semua dapat diserap dalam rumah sakit atau pun sebagai tenaga kesehatan di pemerintahan. Ironisnya, data WHO 2005 menunjukkan bahwa dunia justru kekurangan 2 juta perawat, baik di AS, Eropa, Australia dan Timur Tengah.
Melihat peluang ini, profesi sebagai perawat teramat menjanjikan, dikarenakan akan semakin banyak orang yang menginjak masa tua dan membutuhkan perawatan, terutama di negara-negara yang sudah maju dibidang industrinya, seperti Jepang, Amerika dan Eropa. Karena mobilitas tenaga muda nya yang "pekerja keras" , seringkali melupakan orang tua yang ada di sekitarnya.
Namun hal ini tidak dibarengi oleh kompetensi lulusan yang memadai, banyak perawat yang mana ketika lulus bahkan tidak mengetahui cara perawatan pasien khususnya manula. Mereka terkadang frustasi dalam hal mengurusi orang-orang tua. Dan tidak jarang permasalahan Bahasa Asing bagi perawat Indonesia menyebabkan mereka tidak bisa bersaing dengan perawat dari negara lain yang umumnya lebih pandai Berbahasa Asing, sebut saja filipina, mereka menerapkan Bahasa Inggris sebagai bahasa ke-2 dalam pergaulan.
Pada dasarnya , seorang perawat dituntut untuk melakukan perawatan, perlindungan, dan layanan kesehatan yang maksimal pada pasiennya. Oleh karenanya saya harapkan selama saya kuliah di Poltekkes Depkes Bandung ini, saya mampu menjadi pribadi yang mempunyai jiwa sosial dan memiliki keterampilan keperawatan yang professional.
Adapun ide untuk perawat yang saya harapkan untuk perawat masa depan antara lain :
1. Peningkatan Mutu (Kualitas) para perawat di Indonesia sehingga bisa memberikan pelayanan maksimal
2. Peningkatan Kuantitas jumlah Sekolah Keperawatan sehingga makin banyak tenaga perawat
3. Biaya murah untuk sekolah keperawatan (sekolah keperawatan banyak di "negeri"kan )
4. penambahan sarana dan prasarana di bidang ilmu keperawatan
5. Kadangkala profesi perawat dipandang sebelah mata, sehingga dari bidang kesejahteraan para perawat harus lebih ditingkatkan
6. Peningkatan Profesionalisme perawat tidak hanya mampu berbahasa Indonesia tapi juga Bahasa Asing agar bisa bersaing dengan perawat lainnya dari luar negeri
7. peningkatan kualitas pengajar (dosen)
8. Perawat memiliki jiwa sosial dan keterampilan keperawatan yang tinggi
9. Perawat mampu menangani pasien secara cepat dalam tanggap darurat bencana maupun penyakit biasa

*** PANTUN JENAKA PERAWAT ***
1. Jalan-jalan ke kota Gresik
Liat kanan kiri banyak selokan
Nenek tua rada bau tengik
Biar saya yang memandikan

2. Pergi ke medan sambil berlari
harus bisa harus berani
Itu orang atau Bidadari
Ternyata perawat cantik yang menemani
(ini lebih ke roman) hehe

3. Rajin berdoa dan berlatih
Maka kau akan menjadi hebat
Baju putih celana putih
Itu perawat atau Mayat ?

Demikian, semoga bermanfaat !





Tag : ,

Kontribusi Masa Penjajahan Terhadap Pembentukan Bangsa dan Negara

1. Masa Penjajahan Portugis (1509-1602)

a. Sekilas Penjajahan Portugis di Indonesia

Portugis pertama kali singgah di Malaka tahun 1509 M setelah sebelumnya menaklukkan kerajaan Goa di India. Ini berarti Portugis hadir di Indonesia hampir satu dekade setelah Raden Patah mendirikan kerajaan Islam Demak di pulau Jawa. Tahun 1511 M Malaka sudah dapat dikuasai oleh Portugis di bawah Alfonso de Albuquerqe (1459-1515 M). Dua tahun kemudian, Pati Unus putra Raden Patah memimpin armada menyerang kekuasaan Portugis di Malaka, tetapi berakhir dengan kegagalan. Berikutnya Portugis bergerak untuk menguasai daerah rempah-rempah yang berpusat di Maluku. Ketika Portugis menjejakkan kakinya di Maluku, seperti diutarakan oleh Russell Jones, Islam telah mengakar di kalangan penduduk setempat sekitar 80 tahun. Di daerah ini khususnya Ambon, melalui peran ordo Jesuit hingga tahun 1560 M, tercatat ada sekitar 10.000 orang yang memeluk Roma Katholik dan bertambah menjadi 50.000 hingga 60.000 pada tahun 1590 M. Sementara ordo Dominikan mampu mengkonversikan kedalam agama Roma Katholik sekitar 25.000 orang di kepulauan Solor. Dari catatan Ismatu Ropi, Katholik Roma ini merupakan fase kedua masuknya Kristen ke Indonesia melalui jasa ordo Jesuit di bawah payung organisasi Society of Jesus dan ordo Dominikan yang turut hadir bersama armada Portugis. Fase pertama adalah masuknya Gereja Timur Nestorian yang ditengarai sempat muncul di Sibolga Sumatera Utara sekitar abad ke-16 juga. Sedangkan fase ketiga adalah Kristen Protestan yang muncul bersamaan dengan armada pelayaran Belanda.

Pendidikan pada masa Portugis ini secara mendasar dikerjakan oleh organisasi misi Katholik Roma. Baru pada tahun 1536, di bawah Antonio Galvano, penguasa Portugis di Maluku, didirikan sekolah seminari yang menerima anak-anak pemuka pribumi. Selain pelajaran agama, mereka juga diajari membaca, menulis dan berhitung. Sekolah sejenis dibuka di Solor dimana bahasa Latin juga diajarkan kepada murid-muridnya. Mereka yang berkeinginan melanjutkan pendidikan dapat pergi ke Goa – India yang ketika itu merupakan pusat kekuatan Portugis di Asia. Perkembangan pendidikan di zaman Portugis ini dapat dinyatakan berpusat di Maluku dan sekitarnya, sebab di daerah-daerah lain kekuasaan Portugis kurang begitu mengakar.

b. Kontribusi

Pada masa penjajahan Portugis ada kontribusi terhadap lahirnya bangsa dan negara Indonesia, diantaranya :

Bidang Ekonomi

· Portugis mendirikan pelabuhan dagang, benteng, dan misi-misi di Indonesia bagian timur termasuk pulau-pulau Ternate, Ambon, dan Solor yang juga mewariskan beberapa keahlian di bidang navigasi pada para pekerja dari kalangan masyarakat Indonesia.

· Portugislah yang mengenalkan dunia akan monopoli perdagangan dengan mengandalkan kekerasan senjata.

Bidang Pendidikan , Agama, dan Seni

· Pada tahun 1536 mendirikan sekolah seminari yang menerima anak-anak pemuka pribumi, anak-anak pribumi tersebut diajarkan cara membaca dan berhitung

· Menyebarluaskan agama (Misionarisasi) Nasrani di Maluku

· Mewariskan kebudayaan seni bagi masyarakat Indonesia misalnya Keroncong Tugu

2. Masa Penjajahan Belanda (1602-1942)

a. Sekilas Penjajahan Bangsa Belanda

1. VOC

Mulai tahun 1602 Belanda secara perlahan-lahan menjadi penguasa wilayah yang kini adalah Indonesia, dengan memanfaatkan perpecahan di antara kerajaan-kerajaan kecil yang telah menggantikan Majapahit. Satu-satunya yang tidak terpengaruh adalah Timor Portugis, yang tetap dikuasai Portugal hingga 1975 ketika berintegrasi menjadi provinsi Indonesia bernama Timor Timur. Belanda menguasai Indonesia selama hampir 350 tahun, kecuali untuk suatu masa pendek di mana sebagian kecil dari Indonesia dikuasai Britania setelah Perang Jawa Britania-Belanda dan masa penjajahan Jepang pada masa Perang Dunia II. Sewaktu menjajah Indonesia, Belanda mengembangkan Hindia-Belanda menjadi salah satu kekuasaan kolonial terkaya di dunia. 350 tahun penjajahan Belanda bagi sebagian orang adalah mitos belaka karena wilayah Aceh baru ditaklukkan kemudian setelah Belanda mendekati kebangkrutannya.

(Lambang VOC)

Pada abad ke-17 dan 18 Hindia-Belanda tidak dikuasai secara langsung oleh pemerintah Belanda namun oleh perusahaan dagang bernama Perusahaan Hindia Timur Belanda (bahasa Belanda: Verenigde Oostindische Compagnieatau VOC). VOC telah diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan aktivitas kolonial di wilayah tersebut oleh Parlemen Belanda pada tahun 1602. Markasnya berada di Batavia, yang kini bernama Jakarta. Tujuan utama VOC adalah mempertahankan monopolinya terhadap perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Hal ini dilakukan melalui penggunaan dan ancaman kekerasan terhadap penduduk di kepulauan-kepulauan penghasil rempah-rempah, dan terhadap orang-orang non-Belanda yang mencoba berdagang dengan para penduduk tersebut. Contohnya, ketika penduduk Kepulauan Banda terus menjual biji pala kepada pedagang Inggris, pasukan Belanda membunuh atau mendeportasi hampir seluruh populasi dan kemudian mempopulasikan pulau-pulau tersebut dengan pembantu-pembantu atau budak-budak yang bekerja di perkebunan pala. VOC menjadi terlibat dalam politik internal Jawa pada masa ini, dan bertempur dalam beberapa peperangan yang melibatkan pemimpin Mataram dan Banten.

2. Masa Kolonialisasi

Setelah VOC jatuh bangkrut pada akhir abad ke-18 dan setelah kekuasaan Britania yang pendek di bawah Thomas Stamford Raffles, pemerintah Belanda mengambil alih kepemilikan VOC pada tahun 1816. Sebuah pemberontakan di Jawa berhasil ditumpas dalam Perang Diponegoro pada tahun 1825-1830. Setelah tahun 1830 sistem tanam paksa yang dikenal sebagai cultuurstelsel dalam bahasa Belandamulai diterapkan. Dalam sistem ini, para penduduk dipaksa menanam hasil-hasil perkebunan yang menjadi permintaan pasar dunia pada saat itu, seperti teh, kopi dll. Hasil tanaman itu kemudian diekspor ke mancanegara. Sistem ini membawa kekayaan yang besar kepada para pelaksananya - baik yang Belanda maupun yang Indonesia. Sistem tanam paksa ini adalah monopoli pemerintah dan dihapuskan pada masa yang lebih bebas setelah 1870.

Pada 1901 pihak Belanda mengadopsi apa yang mereka sebut Politik Etis (bahasa Belanda: Ethische Politiek), yang termasuk investasi yang lebih besar dalam pendidikan bagi orang-orang pribumi, dan sedikit perubahan politik. Di bawah gubernur-jendral J.B. van Heutszpemerintah Hindia-Belanda memperpanjang kekuasaan kolonial secara langsung di sepanjang Hindia-Belanda, dan dengan itu mendirikan fondasi bagi negara Indonesia saat ini.

b. Kontribusi

Pada masa penjajahan Belanda ada kontribusi terhadap lahirnya bangsa dan negara Indonesia, diantaranya :

Bidang Ekonomi :

· Monopoli perdagangan yang dilakukan VOC bukanlah sesuatu yang sangat merugikan, tetapi ada unsur penagaturan pemasaran, dan regulasi pasar lainnya, ada pula unsur alih teknologi dan manajemen bisnis, pergaulan internasional yang membuka wawasan penduduk dan lain sebagainya.

· Mendirikan pabrik dan perkebunan modern di Sumatera, lengkap dengan pusat penelitian dan pembibitannya

Bidang Pendidikan :

· Pendidikan dasar, sekolah latin, sekolah seminari, akademi pelayanan, sekolah cina, pendidikan kejuruan hingga pendidikan islam

· Pendidikan Tinggi, Mendirikan Stovia (School tot Opleiding van Indische Artsen) , sekolah tinggi dokter pertama di Asia Tenggara di Jakarta dan sekolah perawat kesehatan di Surabaya pada waktu yang hampir bersamaan (pertengahan abad ke 19) dengan mendatangkan dokter pengajar dari Belanda. Walau tujuan awalnya untuk mengatasi penyakit cacar menular tapi kemudian benar benar dikembangkan untuk mendidik orang Indonesia untuk menjadi dokter, bukan sekedar perawat.

· Mendirikan sekolah tinggi teknik di bandung ( sekarang jadi ITB), dengan mendatangkan tenaga insinyur dari Belanda, sampai ada yang berhasil membuat pesawat terbang

Bidang Infrastruktur

· Seperti jaringan jalan kereta api, pembuatan jalan dari Anyer ke Panarukan, drainase termasuk pengendalian banjir, pembuatan gorong gorong dan yang lainnya sampai hari ini masih dirasakan manfaatnya dan teruji ketahanannya.

Bidang Teknologi

· Di bidang penelitian ruang angkasa pun sudah mereka perkenalkan dengan didirikannya planetarium Bosscha di Lembang. Ada pula penelitian hutan, dengan didirikannya Tahura Bogor.

Sistem Hukum dan Pemerintahan

· Di Indonesia terjadi perkembangan hukum nasionalnya sebagai akibat serta respon yang ditimbulkan oleh sistem keluarga civil law berdasarkan asas konkordansi Belanda (pengaruh kolonialisme). Dan sampai sekarangpun, pemberlakuan hukum warisan Belanda ini tetap diakui dan masih dipakai oleh sarjana-sarjana hukum kita di dalam memberikan referensinya kepada dunia hukum pada umumnya. Dasar hukumnya adalah Aturan Peralihan Pasal 1 UUD 1945 (Perubahan keempat setelah amandemen UUD). Ketentuan inilah yang menyebabkan Burgerlijk Wetboek atau lebih dikenal sebagai BW (Kitab Undang-undang Hukum Perdata), KUHP atau Wetboek van Strafrecht(meskipun ada perubahan-perubahan), HO (Hinder Ordonantie) dan aturan-aturan lainnya masih berlaku sampai sekarang.

· Penerapan konsep birokrasi modern di Indonesia telah dimulai semenjak zaman penjajahan belanda. Birokrasi pada awalnya dikembangkan oleh pemerintah kolonial Belanda dengan maksud untuk mengefektifkan jalannya pemerintahan kolonial di Indonesia.

Nasionalisme / Pertahanan dan Keamanan

· Penjajahan bangsa barat, terutama Belanda, memupus kedaulatan, persatuan, kemakmuran, bahkan wilayah negara Indonesia. Muncul banyak pejuang dan pahlawan bangsa yang gigih memperjuangkan kemerdekaan melalui jalan perang dan organisasi.

3. Masa Penjajahan Inggris (1811 – 1816)

a. Sekilas Penjajahan Inggris di Indonesia

Inggris menyerbu pulau Jawa pada saat Deandels telah dipanggil kembali ke Eropa. Penggantinya tidak mampu menahan serangan Inggris. Dengan demikian mulailah zaman baru dalam sejarah kolonial di Indonesia.

Oleh pemerintah Inggris, Jawa dijadikan bagian dari jajahannya di India. Thomas Stamford Raffles dianggap sebagai Wakil Gubernur (Lieutenant Governor) di Indonesia untuk mewakili raja muda (Viceroy) Lord Minto yang berkedudukan di India. Sebagai orang yang beraliran liberal, Raffles ingin mengadakan perubahan-perubahan dalam sistem pemerintahan di Indonesia termasuk dalam bidang ekonomi.
Ia hendak melaksanakan kebijakan ekonomi yang didasarkan pada dasar-dasar kebebasan sesuai ajaran liberalisme. Maka dalam masa pemerintahannya (1811-1816) Raffles mencoba untuk melaksanakan kebijaksanaan sebagai berikut :

1. Menghapus segala bentuk penyerahan wajib dan kerja paksa atau rodi. Rakyat diberi kebebasan untuk menanami tanahnya dengan tanaman-tanaman yang dianggap menguntungkan.

2. Mengadakan pergantian sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi dengan sistem pemarintahan kolonial yang bercorak barat.
Raffles menganggap bahwa pemerintah kolonial adalah pemilik semua tanah yang ada di daerah jajahan. Karena itu Raffles menganggap bahwa yang menggarap sawah adalah penyewa dari tanah pemerintah.

3. Para petani mempunyai kewajiban membayar sewa tanah pada pemerintah. Sewa tanah atau landrent itu harus diserahkan sebagai suatu pajak atas pemakaian tanah pemerintah oleh penduduk.

4. Sesungguhnya sistem sewa yang diperkenalkan oleh Raffles itu mengandung maksud yang luas . Sistem tersebut dimaksudkan untuk membebaskan beban kehidupan dari pundak penduduk, dan memberikan kebebasan atas tanah yang dimiliki oleh petani.

5. Dalam kehidupan sosial dan budaya ikatan adat istiadat yang secara turun-temurun telah berjalan menjadi semakin longgar karena pengaruh adapt kehidupan yang bercorak barat.

6. Demikian pula kehidupan ekonomi barang hendak diganti dengan ekonomi uang.
Masa pemerintahan Raffles di tanah penjajahan ini tidak lama. Dalam masa pemerintahannya itu, ia menghadapi banyak kesulitan :

a) Keuangan Negara dan pegawai-pegawai yang cakap jumlahnya terbatas.

b) Masyarakat Indonesia pada waktu itu berbeda dengan masyarakat India yang telah mengenal perdngangan eksport yang ramai dan mengenal ekonomi uang

c) Ekonomi desa belum memungkinkan petani untuk memperoleh uang sebagai pengganti hasil bumi.

d) Belum ada pengukuran tanah milik penduduk secara tepat.

e) Pungutan pajak tanah atau sewa tanah mengalami kesulitan.

Sekalipun demikian pengaruh dari usaha Raffles cukup berarti pula. Usaha untuk mengurangi kekuasaan para bupati terhadap penduduk pribumi menjadi dasar untuk masa pemerintahan berikutnya. Demikian pula system sewa tanah, sekalipun gagal dilakukan dilanjutkan oleh pemerintah Belanda pada masa berikutnya. Pada tahun 1816 Indonesia diserahkan kembali kepada Belanda.

b. Kontribusi

Pada masa penjajahan Inggris (Masa Pemerintahan Rafless (1811-1816) ) ada beberapa kontribusi terhadap lahirnya bangsa dan negara Indonesia, diantaranya :

Bidang Pemerintahan

· Dikenalkannya sistem pemerintahan karena pada saat itu pulau Jawa dibagi menjadi 16 karesidenan (sistem keresidenan ini berlangsung sampai tahun 1964).

· Mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak Barat.

· Para bupati dijadikan pegawai pemerintah sehingga mereka mendapat gaji dan bukan lagi memiliki tanah dengan segala hasilnya.

Bidang Ekonomi

· Dikenalkannya Penciptaan landrent system atau sistem sewa tanah yang berkontribusi dalam adanya sistem pajak di Indonesia

· Pemberian kebebasan kepada rakyat dalam usaha perdagangan seperti rakyat diberi kebebasan untuk menanam tanaman-tanaman yang laku di pasaran internasional.

Bidang Sosial

· Penghapusan segala bentuk penyerahan wajib dan kerja paksa/rodi yang menguntungkan rakyat Indonesia

Bidang Iptek

· Raffles Merintis penemuan Candi Borobudur yang saat ini menjadi salah satu candi terbesar di dunia

· Raffles juga aktif mendukung Bataviaach Genootschap, sebuah perkumpulan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

4. Masa Penjajahan Jepang (1942-1945)

a. Sekilas Penjajahan Jepang di Indonesia

Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda diduduki oleh Nazi Jerman. Hindia-Belanda mengumumkan keadaan siaga dan di Juli mengalihkan ekspor untuk Jepang ke Amerika Serikatdan Britania. Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan untuk mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di Juni 1941, dan Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di bulan yang sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942.jepang menyerang pangkalan amerika di asia mengakibatkan tentara amerika banyak yg meningal.

Pada Juli 1942, Soekarno menerima tawaran Jepang untuk mengadakan kampanye publik dan membentuk pemerintahan yang juga dapat memberikan jawaban terhadap kebutuhan militer Jepang. Soekarno, Mohammad Hatta, dan para Kyai didekorasi oleh Kaisar Jepang pada tahun 1943. Tetapi, pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat bervariasi, tergantung di mana seseorang hidup dan status sosial orang tersebut. Bagi yang tinggal di daerah yang dianggap penting dalam peperangan, mereka mengalami siksaan, terlibat perbudakan seks, penahanan sembarang dan hukuman mati, dan kejahatan perang lainnya. Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda merupakan target sasaran dalam penguasaan Jepang. Jepang membentuk persiapan kemerdekaan yaitu BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Cosakai, dalam bahasa Jepang. Badan ini bertugas membentuk persiapan-persiapan pra-kemerdekaan dan membuat dasar negara dan di gantikan oleh PPKI yg tugasnya menyiapkan kemerdekaan.

b. Kontribusi

Nasionalisme / Pertahanan Keamanan

· September 1944, Di perbolehkannya bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa komunikasi nasional dan menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan diri sebagai bahasa nasional.

Bidang Ekonomi

· didirikannya kumyai yaitu koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.

· Diperkenalkan suatu sistem baru bagi pertanian yaitu line system (sistem pengaturan bercocok tanam secara efisien) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan.

Sistem Hukum dan Pemerintahan

· Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu rukun tetangga (RT)

· Mengetahui sistem pemerintahan yang baik karena dilibatkannya bangsa Indonesia dalam pemerintahan termasuk dapat menduduki jabatan tinggi dalam pemerintahan. seperti Gubernur, dan wakil Gubernur, Residen, Kepala Polisi.

· Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dari sini muncullah ide Pancasila.

· Jepang dengan terprogram melatih dan mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia demi kepentingan Jepang pada awalnya, namun oleh pemuda hal ini dijadikan modal untuk berperang.

Bidang Pendidikan

· Pendidikan Dasar, Lanjutan dan Kejuruan

· dikenalkannya sistem Nipon sentris dan diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah.

· Pendidikan militer terhadap pemuda-pemuda Indonesia baik dalam PETA maupun HEIHO. Ini merupakan modal penting merebut kemerdekaan. Perwira-perwira didikan Jepang nantinya banyak yang menduduki jabatan militer paska kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945.

· Melatih masyarakat untuk berorganisasi yang sangat berguna pada pembentukan bangsa dan negara Indonesia. Seperti Kelompok Syahrir, Kelompok Sukarni, Pemuda Menteng, dsb.

· Sekolah sebagai tempat menanam rasa nasionalisme


Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia

http://choysby.wordpress.com/kelas-11/

http://sadily.blogspot.com/2009/04/dampak-positif-dan-negatif-pendudukan.html

http://goenaar.blogspot.com/2009/05/jaman-pendudukan-jepang-di-indonesia_08.html

http://hendra04.blogdetik.com/2010/04/15/pengaruh-positif-belanda-dalam-eksistensinya-terhadap-sejarah-hukum-termasuk-pendidikannya-di-indonesia/

http://sosbud.kompasiana.com/2009/11/17/penjajahan-belanda-musibah-atau-anugerah-re-posting/

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090202051852AAqABf3

http://sejarahsmapbg.wordpress.com/2009/11/03/masa-penjajahan-belanda-dan-inggris/

http://willyprasetyawan.blogspot.com/2009/01/indonesia-pada-masa-penjajahan-inggris.html

http://meetabied.wordpress.com/2010/06/03/budaya-birokrasi-pelayanan-publik-di-indonesia/

Tag : ,
 
 
© bambang sulistio | situs pribadi Moch. Bambang Sulistio | All Rights Reserved
www.bambangsulistio.web.id is continuation of bambangworld.blogspot.com