E-Learning

on Selasa, 04 Februari 2014

1. Definisi e-learning

e-learning terdiri dari dua kata yaitu ‘e’ dan ‘learning’ , merupakan singkatan dari electronic learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajaran. Singkatnya, e-learning adalah pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer dan telepon pintar dengan menggunakan jaringan internet atau intranet.

e-learning merupakan sebuah konsekuensi yang logis dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini.

 

2. Cakupan e-learning

· e-learning mencakup semua pemanfaatan teknologi komputer dan teknologi informasi dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk didalamnya penggunaan mobile technologies, seperti PDA dan MP3 Player, juga penggunaan materi pembelajaran seperti multimedia CD ROM, website, forum diskusi, email,blog, animasi pendidikan, dan simulasi.

· e-learning dalam arti luas mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (yang menggunakan jaringan komputer) baik secara formal maupun informal.

o e-learning secara formal misalnya pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur berdasarkan jadwal yang disepakati pengelola e-learning

o e-learning secara informal dapat dilakukan melalui interaksi yang sederhana, misalnya melalui mailing-list, e-newsletter, website pribadi, organisasi, dan lainnya.

3. Tren / Pemanfaatan e-learning di Indonesia

Melihat perkembangan e-learning dari masa ke masa yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan infrastruktur ICT, misalnya pada awal 1999-2000 dikenal Jaringan Internet (jarnet), 2000-2001, Jaringan Informasi Sekolah (JIS), 2006-2007 : Indonesia Higher Education Network (Inherent), hingga Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas) dan SEA eduNet (Southeast Asian Education Network), yang digunakan saat ini. Dengan berkembangnya penggunaan Internet, muncullah situs e-learning yang awalnya menjadi media sharing berbagai materi pembelajaran, diantaranya ilmukomputer.org dan e-dukasi.net. Namun seiring dengan perkembangan infrastrukur ICT tersebut saat ini sudah banyak institusi yang mulai melakukan pengembangan e-learning, di level PT, beberapa PT mengembangkan platform e-learning sendiri, diantaranya UGM (elisa.ugm.ac.id), Unissula (www.unissula.ac.id/sinau), AMIKOM (e-learning.amikom.ac.id). Sedangkan PT lain menggunakan platform Moodle seperti ITB (kuliah.itb.ac.id), UNPAR (e-learning.unpar.ac.id), Gunadarma (e-learning.gunadarma.ac.id), ITS (share.its.ac.id). Di kampus Universitas Telkom menurut pendapat saya juga menggunakan moodle, yang dapat diakses melalui situs icaring.ittelkom.ac.id

4. Karakteristik E-Learning

· Memanfaatkan jasa teknologi informasi dan komunikasi berupa internet ataupun intranet sehingga penyampaian pesan dan komunikasi guru dan siswa bisa mudah dan cepat

· Memanfaatkan media komputer seperti jaringan komputer

· Menggunakan pendekatan pembelajaran mandiri. Dengan menggunakan e-learning, siswa dituntut untuk melepas ketergantungan terhadap pengajar karena tidak dilakukan secara langsung

· Materi pembelajaran dapat disimpan dalam bentuk digital

· Memanfaatkan komputer / telepon pintar untuk proses pembelajaran dan juga memantau hasil kemajuan belajar, jadwal pembelajaran, kurikulum, administrasi pendidikan, serta mengetahui informasi yang banyak dari berbagai sumber informasi

5. Peluang E-Learning di Indonesia

Populasi penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa akan menjadi potensi sumber daya manusia yang strategis bagi pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Hingga saat ini, pemerintah Indonesia masih menghadapi masalah pendidikan (data tahun 2006) , dintaranya :

· Masih banyak anak usia sekolah yang belum dapat menikmati pendidikan dasar 9 tahun, dari jumlah usia 7-12 tahun, angka partisipasi kasar dibawah 80%, SMP 85,22% dan SMA 52,2 %

· Tidak meratanya penyebaran sarana dan prasarana pendidikan di sekolah, kesenjangan terutama terjadi di sekolah perkotaan maupun pedesaan, barat dan timur Indonesia, dikarenakan tidak meratanya pembangunan.

· Tidak seragamnya mutu pendidikan di setiap jenjang sekolah, tampak dari kualitas pendidikan di wilayah Indonesia timur yang tertinggal dari Indonesia bagian barat

· Daya tampung pendidikan tinggi yang urang dan tingkat partisipasi rendah yaitu 12,8%, jauh dibanding negara Asia Tenggara lain seperti Filipina 32%, Thailand 30%.

· Kurangnya jumlah pengajar non formal, pada tahun 2006, hanya 22% pengajar non formal tersedia dari yang dibutuhkan

· Jumlah pendidik bersertifikat hanya 27% dari seluruh jumlah pendidik.

· Belum adanya kesadaran penggunaan ICT terutama di wilayah terpencil karena memang infrastrukturnya masih mahal diimplementasikan.

Kendala Geografis dan Sosial Ekonomis

· Negara kepulauan terbesar di dunia (17.000) pulau

· Distribusi penduduk belum merata, 60% tinggal di pulau jawa.

Pemanfaatan e-Learning di sekolah diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, dengan fokus pengembangan e-Learning untuk :

· Mendukung program Wajib Pendidikan Dasar 9 tahun dan PJJ (Pendidikan Jarak Jauh)

· Memberi solusi masalah pendidikan karena akses transportasi

· Pemerataan Kesempatan Belajar

· Peningkatan Mutu Pendidikan dan SDM

clip_image001 

Tugas 1 MK Pembangunan Sistem E-Learning

Nama : Moch Bambang Sulistio

4 Febuari 2013

NIM : 6306110013

clip_image001 

 

Sumber :

·http://www.academia.edu/4818133/KONSEP_DAN_IMPLEMENTASI_E-LEARNING_Studi_Kasus_Pengembangan_ELearning_di_SMA_N_1_Sentolo_Yogyakarta_

· http://fatamorghana.wordpress.com/2010/12/01/karakteristik-e-learning/

· http://mihwanuddin.wordpress.com/2011/09/13/makalah-e-%E2%80%93-learning/

· http://makalahkomputerfitri.blogspot.com/2013/06/makalah.html

· http://arlisnayanti.blogspot.com/2013/03/makalah-e-learning.html

Ranking: 5

{ 0 comments... read them below or add one }

Posting Komentar

 
 
© bambang sulistio | situs pribadi Moch. Bambang Sulistio | All Rights Reserved
www.bambangsulistio.web.id is continuation of bambangworld.blogspot.com