Fakta Seputar E-Waste (based on WellHome and Green Peace) :
Apa itu e-waste ??
electronic waste , biasa dipanggil e-waste atau e-scrap , adalah sampah yang dihasilkan oleh barang bekas, rusak, dan atau kelebihan produksi di bidang elektronik. E-waste dapat dihasilkan dari banyak barang, seperti Laptop, Konsol, Televisi, Handphone, bahkan kamera video. Berdasarkan data yang diambil dari situs Wellhome, ,menunjukkan bahwa :
|
|
How Much we are wasting ?
Setiap tahun, 20-50 juta metrik ton sampah elektronik dihasilkan, namun hanya 10-18% saja yang bisa didaur ulang, hampir sama dengan membuang 45.500-125.000 boeing 747 yang terisi penuh , setiap tahunnya (luar biasa , bukan ! )
81% Persen Energi Yang Berhubungan dengan Komputer adalah dalam masa Pembuatan Komputer, bukan selama pengoperasian-nya
Sampah elektronik membuat 2% persen sampah di aliran limbah kota Amerika
Itu sama seperti membuat 60 TPA
Case Example Problem (Jurnal Costumer Investigation, April 2008 : Afrika Barat semakin tenggelam dalam dunia sampah elektronik.
Setengah juta komputer tiba di Lagos (Wilayah Afrika Barat) setiap bulan, hanya 1 dari 4 yang masih bisa dipakai. Jutaan ton sampah elektronik dibuang di negara berkembang meskipun ada larangan pengeksporan, namun itu menjadi pertanyaan.
Sebuah laporan investigasi dibuat oleh DanWatch dan Dewan Konsumen Denmark dalam meneliti penyebaran sampah elektronik. Meskipun ada peraturan dari Uni Eropa untuk mencegah limbah elektronik dibuang di Asia dan Afrika, nyatanya barang-barang elektronik tersebut dibuang ke Afrika Barat dan menjadi limbah yang mematikan.
Consumers International (CI) memanggil pemerintah di negara terkait untuk meningkatkan tanggung jawab dalam hal mencegah penyebaran sampah elektronik berkembang di seluruh penjuru dunia.
Hasil investigasi mengindikasikan hampir setengah juta komputer yang merupakan tangan kedua dibuang ke Nigeria setiap bulan, meskipun dianggap legal (karena masih layak pakai) , pejabat setempat mengatakan 75 persen dari komputer tersebut tidak mampu bertahan lama dan hanya menumpuk menjadi tumpukan sampah di Lagos.
6,6 Juta Ton e-waste hilang dari pengawasan...
Setiap bulan, ratusan ton komputer bekas pakai, televisi dan peralatan elektronik lain tiba di bandara Ghana dan Nigeria, dari situ barang-barang elektronik didistribusikan ke seluruh penjuru negara, ternyata hanya 1 dari 4 yang masih bisa bekerja, sisanya tak mampu berrtahan dalam jangka waktu lama. Parahnya kedua negara tersebut tidak mampu merecycle sampah sampah tersebut dan dibiarkan menumpuk begitu saja.
Salah satu bagian komputer yang paling floody adalah tabung CRT (see the horrible pics above) sehubungan dengan kedatangan TV-flat dan Monitor TFT di Amerika dan Eropa, hasilnya di Accra dan Lagos, sampah-sampah tabung CRT menumpuk di pinggir-pinggir jalan.
Setiap tahun, Pengguna di Eropa memproduksi 8,7 juta ton e-waste. Dari 8,7 juta hanya 25% saja yang bisa di daur ulang, 6,6 juta lainnya “dibuang” ke negara-negara berkembang dengan dalih barang bekas pakai.
Meskipun sedikit menambah perkembangan ekonomi di negara tersebut, namun biaya untuk lingkungan dan kesehatan manusia terlalu tinggi, ungkap Oladele Osibanjo (Director at Basel Convention)
Investigasi di Afrika Barat, DanWatch pun mengunjungi tempat pembuangan sampah komputer, dimana komputer dari institusi terkenal seperti Westminister City dan The World Bank menumpuk bersama komputer-komputer bekas dari Eropa, Amerika dan Asia .
Dampak e-waste ke tubuh manusia dan lingkungan
* Dampak untuk manusia :
Komputer mempunyai material yang tidak sepenuhnya aman bagi tubuh manusia, bahkan ada unsur-unsur kimia yang ditanam didalamnya yang bila melebihi ambang batas akan berbahaya bagi tubuh manusia, begitu pula dengan bahayanya sampah komputer yang sebagian material kimianya ada didalamnya.
Orang-orang yang mere-cycle e-waste adalah yang paling rentan terhadap masalah kesehatan,karena muatan kimia di dalamnya, meskipun mengirim barang elektronik ke tempat daur ulang, itu tidak berakhir begitu saja seperti yang kita kira. E-waste yang dihasilkan di Amerika kebanyakan di ekspor ke negara seperti Ghana, Nigeria, Pakistan, India dan Cina. *Dampak untuk Lingkungan Barang-barang yang Tidak direcycle olah manusia, semua toksin yang ada di dalamnya berakhir di lingkungan kita yang mencemari rumah dan jalan-jalan. Dalam semua barang elektronik (termasuk komputer) berkontribusi banyak terhadap kerusakan lingkungan diantaranya : 1. Iklim emisi selama fabrikasi dan operasi 2. Limbah pabrik terbuang selama fabrikasi dan mencemari aliran sungai dan selokan 3. Pengabuan dan perapian barang-barang elektronik 4. Toksin yang menyebar selama pengolahan metal dan mineral Pada intinya, air teracuni, udara terkena toksik, tanah menjadi tidak subur, dan mengakibatkan matinya kehidupan liar, kehidupan di laut dan tumbuhan. |
Apa yang bisa kita Lakukan ???
Guna menanggulangi dampak e-waste yang semakin parah, ada beberapa tindakan yang bisa kita lakukan setidaknya untuk mengurangi dampak e-waste ini yang semakin parah , diantaranya :
Opini dan Kesimpulan
- Di Eropa e-waste meningkat 3-5 persen pertahunnya, begitu juga dengan negara berkembang yang diprediksi meningkatkan e-waste hingga 3x lipat dalam 5 tahun kedepan.
- Daya tahan komputer di negara berkembang jauh melorot dari 6 tahun di 1997 menjadi hanya 2 tahun di 2005
- 183 Juta komputer terjual di seluruh dunia 2004, 11.6 persen lebih banyak dari 2003, 674 Juta telepon genggam terjual di seluruh dunia di 2004, 30 persen lebih dari 2003, Di tahun 2010, akan ada 716 Juta komputer baru yang akan digunakan, 178 Juta pengguna komputer baru diantaranya di China, 80 Juta lainnya di India, dan 27 Juta lainnya di Indonesia.
(http://www.greenpeace.org/international/en/campaigns/toxics/electronics/the-e-waste-problem/)
Begitu luar biasa bukan melihat perkembangan teknologi komputer yang semakin maju dari tahun ke tahun, begitu juga dengan teknologi gadget, bayangkan jutaan komputer baru dibeli semua orang di dunia ini, atau mungkin ratusan juta ponsel baru yang dibeli, entah berapa yang tak terpakai karena ketinggalan zaman dan dibuang sebagai limbah. Bila melihat dampak negatif di atas , rasanya kita perlu aware terhadap apa yang kita punya, tidak harus selalu membeli gadget gadget baru yang melahirkan perilaku konsumtif, untuk menguasai teknologi kita tak melulu harus membelinya kan , yang penting kita tahu dulu agar gak dibilang gaptek. Masalah beli bisa belakangan… Intinya yang paling ingin saya tekankan soal gaya hidup, bayangkan bila dunia ini dipenuhi lautan sampah elektronik akibat perilaku konsumtif kita terhadap teknologi.. Mungkinkah suatu saat itu akan terjadi ? Wallahu’alam, sekali lagi pepatah bilang lebih baik mencegah daripada mengobati,,, Do Green for Your Better Life !!!
Sumber data :
http://www.greenpeace.org/international/en/campaigns/toxics/electronics/the-e-waste-problem/
Jurnal Diskusi Umum Persampahan, Laboratorium Persampahan Padat, Fakultas Teknik Universitas Andalas.
rangminang.web.id/2010/06/e-waste/
Africa continues to drown in the rich world's obsolete electronics disadur dari Consumer Electronic, Inggris : April 2008
www.consumersinternational.org/media/105613/ewastereport-140408.pdf
sumber data dan gambar : WellHome Improve the weather inside. http://www.wellhome.com/blog/2011/05/electronic-waste-where-does-it-all-end-up/
{ 0 comments... read them below or add one }
Posting Komentar