Tampilkan postingan dengan label informatics. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label informatics. Tampilkan semua postingan

Pengaruh Culture Shock Terhadap Mahasiswa Studi Kasus di Institut Teknologi Telkom, Bandung Part.1

on Senin, 29 April 2013

Berikut adalah isi makalah Mini Riset saya mengenai Pengaruh Culture Shock Terhadap Mahasiswa Studi Kasus di Institut Teknologi Telkom, Bandung . Mini Riset ini dibuat dalam rangka memenuhi nilai tugas Mata Kuliah Humaniora semester 4 D3IF IT Telkom. Mengingat isi yang panjang, maka saya bagi menjadi 2 bagian

image

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kurun waktu terdekat ini kemajuan dalam segala aspek kehidupan menuntut masyarakat untuk terus meningkatkan kemampuannya dengan menuntut ilmu. Berbagai macam lembaga pendidikan telah bermunculan menawarkan berbagai pilihan kepada masyarakat. Tidak menutup kemungkinkan adanya siswa ataupun mahasiswa  yang datang dari budaya yang berbeda untuk belajar bersama-sama di tempat yang mereka datangi.

Culture shock merupakan fenomena yang akan dialami oleh setiap orang yang melintasi dari suatu budaya ke budaya lain sebagai reaksi ketika berpindah dan hidup dengan orang-orang yang berbeda pakaian, rasa, nilai, bahkan bahasa dengan yang dipunyai oleh orang tersebut (Littlejohn, 2004; Kingsley and Dakhari, 2006; Balmer, 2009;Tri Ediana,2009). Littlejohn, dalam jurnal yang ditulisnya, menyatakan bahwa culture shock adalah fenomena yang wajar ketika orang bertamu atau mengunjungi budaya yang baru. Orang yang mengalami culture shock berada dalam kondisi tidak nyaman baik secara fisik maupun emosional.

IT Telkom adalah salah satu kampus swasta di Pulau Jawa yang cukup dikenal akan kualitas dalam bidang teknik sehingga lulusannya mudah mendapatkan pekerjaan. Dengan jalur seleksi yang beragam dan ketat yang dilakukan di 36 kota dari wilayah regional Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, hingga Sulawesi, hal ini memungkinkan adanya mahasiswa yang berasal dari luar Jawa bahkan dari luar negeri karena adanya perwakilan International Office yang memungkinkan mahasiswa luar negeri untuk belajar di IT Telkom.

Fenomena datangnya mahasiswa perantauan di IT Telkom menggugah semangat kelompok kami untuk melakukan mini riset mengenai Pengaruh Culture Shock Terhadap Mahasiswa studi kasus di Institut Teknologi Telkom, Bandung . Dalam mini riset ini mahasiswa yang berasal dari luar Bandung menjadi objek penelitian.

1.2 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang dilakukan dalam mini riset kali ini adalah lokasi penelitian yang hanya dilakukan di kampus IT Telkom dengan objek penelitian adalah mahasiswa yang berada dari luar Bandung yang duduk di semester dua, empat, enam, dan delapan dari semua program studi dengan metode sampling (tidak semua mahasiswa dijadikan objek penelitian) dikarenakan keterbatasan waktu dan sumber daya.

1.3 Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas pada tulisan ini meliputi.

a. apakah mahasiswa perantauan IT Telkom mengalami culture shock?

b. apakah bentuk culture shock yang dialami ?

c. apakah kondisi tersebut berpengaruh terhadap motivasi dan prestasi kuliah mahasiswa perantauan IT Telkom ?

d. apakah mahasiswa perantauan telah mampu beradaptasi di lingkungan IT Telkom setelah berkuliah minimum satu semester ?

1.4 Tujuan

Tujuan yang akan dibahas dalam tulisan ini sebagai berikut.

a. Menjelaskan culture shock yang terjadi pada mahasiswa perantauan IT Telkom

b. Menjelaskan bentuk-bentuk culture shock yang dialami mahasiswa perantauan IT Telkom

c. Menjelaskan pengaruh culture shock terhadap motivasi dan prestasi belajar mahasiswa perantauan IT Telkom

d. Mengetahui tingkat adaptasi mahasiswa perantauan IT Telkom setelah menempuh pendidikan paling minimum satu semester.

1.5 Manfaat

a. Secara praksis dapat dijadikan panduan atau bahan bacaan oleh mahasiswa baru yang akan berpindah dari lingkungan sekolah menengah yang laa ke lingkungan universitas khususnya IT Telkom.

b. Secara akademis dapat menjadi penelitian awal yang dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya.

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kualitatif ini dimaksudkan untuk melihat gambaran culture shock pada mahasiswa perantauan dalam pengaruhnya terhadap prestasi dan motivasi belajar. Kelompok juga menggunakan metode kuantitatif yaitu dengan penyebaran kuisioner baik kuisioner online dan offline kepada mahasiswa perantauan di IT Telkom. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampel acak (random sampling). Selain itu penyusun juga melakukan studi pustaka dan browsing internet dalam pengumpulan data yang berkaitan dengan culture shock.

BAB II

DESKRIPSI DATA

Berdasarkan data yang didapat dengan melakukan kuisioner secara online dan offline yang dilakukan mulai tanggal 20 Maret 2013 sampai 1 April 2013 (online) dan 1 April sampai 10 April 2013 (offline) dengan jumlah responden sebanyak 129 Responden. Karena objek penelitian adalah mahasiswa non Bandung, setelah dilakukan pemeriksaan data , kuisioner yang valid dinyatakan sebanyak 124 . Jumlah data yang terkumpul dapat dijelaskan dalam tabel berikut.

Tabel 2.1. Persebaran data dari Jenis Kuisioner

Kuisioner

Jumlah Responden

Sebelum validasi data

Kuisioner online

Kuisioner offline

107 Responden

22 Responden

Total responden non valid

129 Responden

Setelah validasi data

Kuisioner online

Kuisioner offline

102 Responden

22 Responden

Total responden valid

124 Responden

Tabel 2.2. Persebaran data berdasarkan fakultas

No

Fakultas

Jumlah

Persentase(%)

1

Fakultas Elektro dan Komunikasi

28

22,0

2

Fakultas Informatika

75

59,1

3

Fakultas Rekayasa Industri

14

11,0

4

Fakultas Sains

10

7,9

Tabel 2.3. Persebaran data berdasarkan semester yang sedang ditempuh

No

Semester

Jumlah

Persentase(%)

1

2

28

22,6

2

4

76

61,3

3

6

9

7,3

4

8

11

8,9

Tabel 2.4. Persebaran data berdasarkan domisili mahasiswa

No

Provinsi

Jumlah

Persentase(%)

1

Sumatera Utara

5

4,0

2

Sumatera Barat

3

2,4

3

Sumatera Selatan

3

2,4

4

Bangka

1

0,8

5

Riau

2

1,6

6

Lampung

4

3,2

7

DKI Jakarta

12

9,7

8

Banten

5

4,0

9

Jawa Barat (non Bandung)

37

29,8

10

Jawa Tengah

24

19,4

11

Jawa Timur

14

11,3

12

DI Yogyakarta

5

4,0

13

Bali

2

1,6

14

Kalimantan Selatan

2

1,6

15

Kalimantan Timur

2

1,6

16

Kalimantan Barat

1

0,8

17

Sulawesi Selatan

1

0,8

18

Maluku

1

0,8

Jumlah

124

Data responden yang berasal dari 18 provinsi menunjukkan variasi yang cukup tinggi di lingkungan kampus IT Telkom berdasarkan domisili mahasiswa.

Tabel 2.5. Kategori responden berdasarkan IPK

No

IPK

Jumlah

Persentase(%)

1

1,00-1,50

2

1,6

2

1,51-2,00

2

1,6

3

2,01-2,50

22

17,7

4

2,51-3,00

36

29,0

5

3,01-3,50

45

36,3

6

3,51-4,00

17

13,7

Tabel 2.6. Kategori responden berdasarkan tingkat kemiripan budaya

No

Tingkat Kemiripan

Jumlah

Persentase (%)

1

Sangat Mirip

20

16,1

2

Mirip

52

41,9

3

Tidak Mirip

52

41,9

Tag : , , , , , , , , , , ,

Introduction To Database ; Pengenalan Basis Data

on Selasa, 18 September 2012

Setelah kemarin saya sedikit membahas mengenai Pengenalan PHP, kini saya mencoba lagi membahas mengenai Introduction To Database / Pengenalan Basis Data, yang kebetulan saya pelajari di semester III sekarang,
Pengenalan Basis Data

Pentingnya Basis Data

Berbicara masalah basis data, bisa kita ibaratkan seperti lemari arsip. Dimana kita biasa menyimpan suatu arsip dokumen / file misal yang dibuat dalam map dan dikelompokkan berdasarkan identitas unik yang kita tentukan, misalnya di map itu diberikan nama kelompok file, atau menggunakan penomoran. Misalnya, kita membuat identitas untuk dokumen pribadi seperti dokumen pendidikan dalam map merah, dokumen keluarga dalam map hijau, dokumen keuangan dalam map ungu, dlsb.
Kalaupun hal itu tidak dilakukan, pasti ada cara tersendiri yang kita lakukan agar pengelompokkan file tadi tidak berantakan, hal ini dilakukan tidak lain tidak bukan adalah untuk memudahkan kita menemukan dan mencari file yang kita inginkan ketika suatu saat kita membutuhkannya secara cepat.

Definisi Basis Data

Basis Data yang terdiri dari dua kata, sebenarnya adalah padanan kata dari bahasa Inggris (database). Basis sendiri dalam bahasa Indonesia berarti gudang/markas/tempat bersarang, sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek. Objek disini bisa berbagai macam hal misal manusia, hewan, tumbuhan, dlsb, yang diwujudkan dalam bentuk angka,simbol,huruf, teks, gambar, dlsb.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa basis data itu...
· Kumpulan arsip / dokumen yang saling berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa agar bisa dimanfaatkan kembali dengan mudah dan cepat
· Kumpulan arsip / dokumen yang saling berhubungan dan tanpa adanya pengulangan (redundansi) untuk memenuhi berbagai kebutuhan
· Kumpulan arsip/tabel yang disimpan dalam media elektronis.
Basis data dan Lemari Arsip sesungguhnya mempunyai kemiripan, adapun perbedaan yang mencolok adalah dalam hal penyimpanan,lemari arsip menggunakan media dari bahan material seperti kayu, sedangkan Basis Data menggunakan media cakram magnetis. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan menyangkut jumlah dan jenis metode yang digunakan.
Satu hal yang harus diperhatikan, tidak semua data elektronis adalah basis data, file seperti file word, spreadsheet, tidak bisa disebut sebagai sebuah basis data karena tidak ada pemilahan / pengelompokkan data didalamnya. Kelak ketika file sudah banyak,pasti kita bakal kebingungan dalam mencari file tersebut. Basis Data lebih menekankan pada pemilihan dan pengelompokkan file. Dimana, relasi antar tabel terpisah antara satu tabel dan tabel lainnya, namun setiap tabel mempunyai field-field kolom.

Operasi Dasar Basis Data

Operasi Dasar Basis Data menyangkut hal-hal berikut.
  • Penambahan Database baru, ibarat menambah lemari arsip baru
  • Penghapusan Database, ibarat menghancurkan lemari arsip beserta isinya
  • Penambahan Tabel baru, ibarat menambah map baru
  • Penghapusan Tabel , ibarat merusak map yang sudah ada sebelumnya
  • Penambahan Isi Tabel, ibarat menambah lembaran arsip yang sudah ada dalam map
  • Pengurangan isi tabel, ibarat menghilangkan lembaran arsip yang sudah ada dalam map
  • Pengambilan data dari tabel, ibarat mencari lembaran arsip yang ada di map
  • Penghapusan data dari tabel, ibarat menghancurkan salah satu lembaran arsip yang ada di map
  • Pengubahan data dari tabel, ibarat merubah isi lembaran arsip yang ada di map

Okey, segitu dulu pengenalan mengenai Introduction To Database / Pengenalan Basis Data, Insya Allah di lain kesempatan saya akan lanjutkan lagi mengenai Introduction To Database / Pengenalan Basis Data bagian lanjutan. Tetap  Belajar dan Semangat ! In love

Dirangkum dari buku Basis Data, Fathansyah (Penerbit Informatika, 2012)









Tag : , , , , , , , , , ,

Mengenal PHP yuk…

on Senin, 10 September 2012


PHP LogoBagi anda seorang web developer pasti udah ga asing sama yang namanya PHP (Personal Home Page).  Nah sebelum masuk ke tahapan codingnya, kita harus terlebih dahulu Mengenal PHP yuk…, karena dengan Mengenal PHP sebelum masuk ke coding nya, ada baiknya terlebih dahulu mengenal ‘sedikit’ seluk beluknya, pasti akan menambah pengetahuan kita , jadi ga clingak clinguk kalau ditanya sama orang, langsung aja yuks…

founder PHP, Rasmus Leerdrof
founder PHP, Rasmus Leerdrof
Mengenal PHP yuk dimulai dari sejarahnya dulu. PHP ini dikembangkan oleh seorang Ahli Komputer bernama Rasmus Leerdorf di tahun 1995, awalnya nih Rasmus hanya berniat membuat script yang mampu merekam informasi visitor (pengunjung) halaman webnya, juga untuk menampilkan jumlah pengunjung yang ada di situsnya itu.
Nah ternyata script buatan Rasmus disukai oleh banyak orang dan developer web, akhirnya di tahun 1997 dikembangkan lagi dengan bahasa C dengan cara mengkonversikan data yang ada di file html menjadi sebuah variabel, nah dengan cara ini penggunaan PHP semakin meluas dan dikenal lah istilah PHP-Fi . Apaan tuh ? PHP-Fi merupakan singkatan dari Personal Home Page- Form interpreter.
Tidak berhenti disitu, di tahun 1998, tepatnya tanggal 3 Juni, diresmikan lah team developer yang berminat untuk mengembangkan bahasa PHP, dan dibuatlah versi ke-3 dari bahasa PHP ini. Mantap yah.
Nah di awal 1999, Zeev Suravski dan Andi Gutsman me-rewrite PHP Parser + Zend Scripting yang membuat bahasa PHP semakin digemari , tercatat 1 juta lebih situs sudah memakai bahasa PHP ini, dikenal dengan PHP Versi ke-4.
13 Juli 2004, Evolusi PHP besar-besaran terjadi, karena PHP sudah mendukung banyak layanan di Internet seperti XML, Web Service, dan SQLite, yang membuat PHP semakin ajiiiib aja, tak heran 19 juta situs lebih menggunakan bahasa PHP di masa-masa ini berdasarkan survei Netcraft.
Sekarang versi PHP sudah berkembang pesat dan sudah mencapai versi 5 (CMIIW). Saya juga tidak tahu persis sekarang berapa jumlah situs yang pakai PHP tapi pasti banyak sekali mengingat situs mulai dari e-commerce, hingga Sistem Informasi memakai bahasa PHP. Termasuk juga Facebook , situs jejaring sosial paling top di planet ini.

PHP dan HTML ? Ngapain belajar PHP ?

Pertanyaan klasik dan dasar banget  kalau udah ada HTML + CSS + Javascript dkk. ngapain belajar PHP, nah intinya HTML tidak bisa merubah suatu halaman secara langsung oleh user, bila diinginkan suatu perubahan, user sendiri harus membuka halaman HTML nya sendiri dan merubah sendiri apa yang diinginkan, tidak seperti halnya dengan PHP setiap perubahan yang dilakukan user langsung ter-update dan terjadi secara simultan. Misalnya Pengisian Formulir, dlsb. Selain itu halaman Admin di PHP memudahkan administrator web mengubah komposisi halaman web nya secara cepat.
Nah nanti di pos berikutnya Insya Allah bakal diterangin mengenai MySQL . So. Pantengin ya…Selamat Malam…Laughing out loud

Gimana ? Sudah ada pencerahan mengenai Perkenalan PHP kali ini, semoga bermanfaat ya, reader...
Tag : , , , , , , , ,

Sejarah Software seperti apa, sih ?

on Jumat, 05 Agustus 2011


Balik lagi kali ini dengan perkembangan RPL yah, setelah tadi lebih cendurung ke definisi definisi, cek pos ini. Sekarang kita lanjut ke perkembangan RPL itu seperti apa. (Baca = RPL = Software), jadi biar ga beribet RPL aja yak .
Dimulai dari tahun 40’an Komputer pertama itu baru bisa membolehkan pengguna menulis kode secara langsung, next di 50an ada yang namanya generasi awal interpreter dan macro (ga terlalu ngerti sih) hehe . Next di 60an Generasi kedua compiler dimulai konsep-konsep software engineering mulai ditanamkan, di tahun 70an perangkat minicomputer komersial disini mulai dibuat dan dijual jual gitu. Tahun 80an udah makin banyak tu perangkat PC terjual implikasi nya ya permintaan software jadi meningkat dong. Tahun 90an udah dikenal istilah OOP (Object oriented programming) ada juga dikenal Agile Process dan extreme programming (apa itu ?? hihi)...
2000an kesini dunia pemrograman dah makin canggiiih, udah ada interpreter modern kayak JAVA,PHP,.NET dan sebagainya. Mantaap ga tuh ? mungkin software2 ini yang sekarang sedang jadi rajanya. Bener kan ? hehehe...
Nanti lanjut lagi ya tentunya dengan topik yang telah berhubungan
Edisi pertama tentang definisi software dan RPL bisa tak cek disini
Tag : , , ,

Apa itu Software Engineering (RPL)


Mengawali lembaran hidup saya di masa kuliah dan di Dunia yang saya cintai (hallaah) yaitu dunia informatika.

Apa sih yang dimaksud dengan software engineering (rekayasa perangkat lunak) ??? apa terbatas mengenai program saja ? ngga dong teman, Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) adalah suatu disiplin ilmu yang membahas semua aspek dari perangkat lunak (software), mulai dari analisis kebutuhan pengguna, spesifikasi kebutuhan pengguna, desain, koding, pengujian, dan tahap terakhir pemeliharaan sistem setelah digunakan. Jadi inget yak, RPL itu tidak sebatas bikin program doang lho...

Lalu apa tujuan dibuatnya RPL / Software ? ya jelas dong selain untuk mempermudah kita sebagai user (operator) komputer dalam mengeksekusi sesuatu, juga dengan ada nya RPL ini mampu membuat software yang handal dari segi kualitas dan kemanan, murah dalam biaya produksinya, dan bisa bekerja dalam berbagai platform (ga cuman komputer aja lho, ada banyak sekali...), the last adalah perawatannya yang least expensive (hehehe...)

Ternyata banyak banget ruang lingkup dari RPL ini mulai dari software requirement, software design, testing, maintenance, hingga ke kualtas nya lho teman. Pokoknya hal hal yang mencakup ruang lingkup RPL ini harus dilakukan sebaik mungkin.

Ternyata Software Engineering tidak berdiri sendiri lho, sejak pertama ada yang namanya Computer Science tahun 1940an yang pada awalnya adalah gabungan dari teori seperti algoritma dan pemrograman, logika matematika, hingga penyimpanan elektronik secara komputer.Pada akhirnya dibuat subbab nya sendiri dari computer science karena ternyata disiplin ilmu didalamnya sangat banyak, mulai dari Software Engineering, Komputasi, Computer System, Algoritma, Grafis dan Desain, Concurrent, Paralel dan Sistem terdistribusi, etc etc etc laah hehe (ada banyak banget versi sebenernya disiplin ilmu dibawah computer science, mulai dari ACM (1998), Denning (2000), hingga wikipedia pun release tuh di tahun 2007.

Tapi yang jelas kehadiran software engineering ini tak bisa berdiri sendiri karena harus didukung oleh subbab lainnya misalkan saja algoritma, struktur data, bahasa pemrograman, basis data, sistem informasi, sistem operasi, jaringan dsb. So, gotong royong gitu ceritanya. Dan jadi deh yang namanya software engineering as one unity, alias satu kesatuan yang bulat

Halooo !, RPL tu ga hanya nyangkut ke disiplin Ilmu Komputer aja lho, tapi juga ke Matematika (aljabar,kalkulus, peluang,statistik,dsb) , Manajemen (maksudnya manajemen di ekonomi bukan ya , hihi), Ergonomika (interaksi manusia dan komputer), Rekayasa Sistem, Manajemen Proyek (anggaran, tenaga kerja, kualitas) dan Manajemen Kualitas(manajemen resiko, perbaikan kualitas dan kehandalan).

Sekian dulu di awal, nanti lanjut ya dengan perkembangan RPL !! Okeh !


dicuplik dari buku BSE dengan perubahan kata2 saya sendiri tentunya, hihi

Tag : , ,
 
 
© bambang sulistio | situs pribadi Moch. Bambang Sulistio | All Rights Reserved
www.bambangsulistio.web.id is continuation of bambangworld.blogspot.com